FILE - Dalam file foto 21 Maret 2021 ini, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara dalam upacara merayakan Tahun Baru Persia, Nowruz di istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan. Presiden Afghanistan yang diperangi meninggalkan negara itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, bergabung dengan warga negaranya dan orang asing dalam penyerbuan yang melarikan diri dari Taliban yang maju dan menandakan berakhirnya eksperimen Barat selama 20 tahun yang bertujuan untuk membangun kembali Afghanistan.

Ghani: Saya tak Ingin Digantung Sebagai Seorang Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah bersumpah akan kembali ke negaranya untuk melanjutkan perjuangan demi hak dan nilai-nilai rakyat. Dalam pernyataan perdana melalui video, Ghani memberikan dukungan untuk pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Taliban oleh mantan Presiden Hamid Karzai dan perunding perdamaian terkemuka Abdullah Abdullah.“Saya bangga dengan pasukan keamanan kami, mereka belum dikalahkan, kami kalah di...

Milisi Taliban berpatroli di Kandahar, Afghanistan, 17 Agustus 2021. Salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar, pada 16 Agustus, menyatakan kemenangan dan mengakhiri perang selama puluhan tahun di Afghanistan, sehari setelah pemberontak memasuki Kabul untuk menguasai negara.

Enam Faktor Pendukung Taliban Bisa Ambil Alih Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik internasional Arya Sandhiyudha, mengungkapkan terdapat sejumlah faktor utama Taliban bisa mengambil alih Afghanistan. Pertama adalah kondisi dalam negeri Afghanistan, yakni ketiadaan persatuan akibat kepemimpinan yang tidak efektif serta krisis kepercayaan karena koruptif. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur meninggalkan negaranya setelah beberapa jam Taliban memasuki Kabul, ibu kotanya Ahad lalu. Taliban secara lekas menguasai Afghanistan dalam serangkaian...